Seketika itu pula, lanjut dia, dagangan bensin pun ditinggalkan untuk pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 70 meter.
"Sesampainya di rumah saya cerita ke Ibu. Dan diciumilah pipi saya sembari beliau menangis bahagia," imbuhnya.
Baca juga: Beasiswa S1 Tanoto Foundation, dari Biaya Kuliah hingga Tunjangan Bulanan
Meski tak berkuliah di jurusan politik, kiprah Ganjar dalam dunia politik hingga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah nyatanya tak terlepas dari passion.
Ganjar bercerita bagaimana bisa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini mengingat perbedaan antara pekerjaan dengan jurusannya dulu.
Menurutnya, hal ini karena sejak masa kuliah dirinya dikenal memiliki passion di bidang perpolitikan.
“Ketika bercengkerama dengan teman-teman, katanya saya dulu sering mengaitkan apa-apa dengan politik, walaupun sebenarnya diri sendiri lupa,” ujarnya.
Baca juga: 10 Prodi Saintek dan Soshum dengan Nilai UTBK Tertinggi di SBMPTN 2020
Ketika lulus, Ganjar menuturkan awalnya tidak terpikirkan untuk terjun ke dunia politik sama sekali.
Namun, akhirnya ketika bekerja dan bertemu alm. Prof. Cornelius Lay, ia ditawari untuk bergabung menjadi anggota partai politik.
Kejadian itulah yang kemudian membawanya diusung menjadi anggota dewan pada tahun 2004 lalu hingga sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah.
“Katanya orang sukses itu dari passion, dan ilmu pengetahuan itu terkadang. Perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan hanya mengantarkan kita menemukan talenta kita. Banyak alumni-alumni kita yang bekerja sesuai passion, tetapi jauh dari jurusannya,” pesannya.
Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN dan PTS 2020
Kuliah itu, lanjut Ganjar, tidak hanya sekedar memanfaatkan kuliah di ruangan saja. Namun memanfaatkan jaringan, lingkungan, belajar organisasi, dan sebagainya.
"Itu juga akan bermanfaat untuk ke depannya," paparnya.