Sosok Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI

Kompas.com - 15/03/2021, 16:15 WIB
Kain merah putih raksasa membentang di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pemasangan kain merah putih tersebut dilakukan oleh delapan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UI. Dok. UIKain merah putih raksasa membentang di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pemasangan kain merah putih tersebut dilakukan oleh delapan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UI.
Penulis Dian Ihsan
|
Editor Dian Ihsan

Bidang yang mereka kuasai juga lengkap mulai dari dasar matematika, statistika, model aktuaria, komputasi, sampai praktik industri. Para dosen juga telah mengantongi sertifikasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

Baca juga: 3 Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru UI

Bahkan, lanjut dia, Ketua Program Studi Ilmu Aktuaria, yakni Hendri Murfi telah beberapa kali diundang sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman terkait keahlian beliau dalam praktik aktuaria.

"Saya sangat senang bisa kuliah di FMIPA UI. Selain lingkungannya yang asri, sarana dan prasarana yang memadai, para dosen pengampunya juga sangat profesional," jelas dia.

Cev diterima di Prodi Ilmu Aktuaria FMIPA UI melalui jalur SBMPTN pada 2017 lalu.

Cev memilih prodi tersebut karena sudah mencintai ilmu matematika beserta implementasinya sejak kecil.

"Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan terkait implementasi matematika, komputasi, ekonomi, bisnis, dan pengelolaan finansial di industri keuangan, khususnya asuransi. Prodi paling relevan adalah Ilmu Aktuaria," sebutnya.

Ingin tempuh karir jadi aktuaris

Cev sebagai lulusan prodi Sarjana Ilmu Aktuaria FMIPA UI telah memiliki modal untuk berprofesi sebagai ajun aktuaris. Karena, dirinya telah melewati ujian sertifikasi.

Di Indonesia, tenaga aktuaris masih sangat jarang. Sehingga prospek kerja di bidang aktuaria sangat terbuka luas seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebutuhan perusahaan.

Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa tahun lalu mencanangkan program mencetak 1.000 aktuaris untuk mendorong lahirnya aktuaris-aktuaris profesional di Indonesia.

Hal tersebut dijadikan Cev sebagai peluang emas sekaligus tantangan yang harus dijalaninya untuk dapat berkarir dibidang yang sesuai dengan minatnya.

Setelah menyelesaikan kuliah di UI, dia ingin menempuh karir menjadi aktuaris dengan menempuh ujian profesi aktuaris untuk mencapai gelar fellowship, sambil memperdalam pengetahuan ilmu aktuaria.

Baca juga: Ini 2 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2021

Tak menutup kemungkinan baginya untuk melanjutkan studi magister, melakukan riset, dan menempuh ujian profesi lain yang berkaitan dengan aktuaria, seperti underwriting, analisis finansial, manajemen risiko, dan data science.

Page:
Close Ads X