KOMPAS.com - Banyak anak muda kecewa karena hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional ( SNMPTN) tak sesuai harapan. Meski sudah bekerja keras, mereka gagal masuk ke kampus idamannya.
Berbagai kampus favorit seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Institut Teknologi Bandung (ITB) kerap jadi tujuan anak muda di seluruh Indonesia. Karena alokasi yang terbatas maka ada banyak yang tersingkir sebelum masuk.
Orangtua pun terpaksa menyaksikan anaknya yang sudah belajar berbulan-bulan bersedih. Terlebih jika anak terbiasa mendapatkan prestasi yang baik sehingga akhirnya merasa kalah dari teman-temannya.
Kegagalan masuk universitas memang kerap terasa menyakitkan. Alasannya karena proses persiapannya lebih panjang, selain ada anggapan bahwa kampus merupakan titik awal untuk karier mereka di masa depan.
Selain itu, kegagalan di masa remaja terasa lebih menyakitkan sebab anak mulai membutuhkan pengakuan. Karena itulah, penting bagi orangtua untuk mendampingi anak.
Bukan hanya itu, perhatikan pula sikap dan kalimat yang harus disampaikan kepada anak untuk membantu mereka menerima kegagalan tersebut.
Baca juga: Biarkan Anak Belajar dari Kegagalan Agar Lebih Tangguh
Berikut adalah cara yang bisa dipraktikkan orangtua bila anak gagal masuk kampus idaman agar tidak terus menerus patah semangat seperti dilansir dari The Washington Post pada Selasa (23/03/2021):
Amy Morin, psikolog di Florida mengatakan orangtua kerap menghindarkan anak dari rasa sakit termasuk kegagalan. "Mereka pikir kegagalan terlalu berat untuk ditangani," terangnya.
Padahal setiap anak lahir dengan insting alami untuk menjadi tangguh, termasuk ketika gagal mendapatkan keinginannya. Karena itu ajari anak sejak dini tentang berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.
Jauh sebelum mengikuti seleksi kampus, pastikan anak tahu bahwa tidak ada jaminan mereka akan diterima.