Jauh sebelum pandemi, UT telah menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.
Dilansir dari laman resmi UT, pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik melalui modul maupun memanfaatkan fasilitas lain seperti audio, video, komputer, internet, siaran radio, dan televisi.
Seperti perguruan tinggi lainnya, UT menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa.
Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Sehingga 1 semester ditempuh kurang lebih 16 minggu.
Baca juga: Cek Keketatan Prodi Saintek dan Soshum Ini Sebelum Daftar SBMPTN 2021
Adapun untuk mata kuliah yang mengharuskan tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama 1 jam per minggu di kelas.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka 2 jam per minggu per sks. Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri.
Khusus untuk UT, satu SKS disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya.
Uang kuliah UT tergantung dari skema layanan yang dipilih oleh mahasiswa yaitu skema layanan sistem paket semester (SIPAS) atau skema Non-SIPAS (per sks).
Biaya kuliah berbeda-beda berdasarka program studi dan skema layanan yang dipilih. Rincian biaya lengkapnya dapat dilihat di https://www.ut.ac.id/biaya-pendidikan/sarjana-diploma.
Adapun untuk biaya kuliah termurah adalah Rp 1.150.000 dan termahal sebesar Rp 3.650.000 per semester.
Baca juga: Bisakah KIP Kuliah 2020 untuk Mendaftar SBMPTN 2021? Ini Jawaban LTMPT
UT menyelenggarakan 39 program studi yang terdiri dari 31 program sarjana, 2 program diploma, 6 program magister dan 1 program pascasarjana.
Terdapat beberapa fakultas di UT, meliputi:
Infografik: Cara Bayar