5 Hal Sepele yang Bisa Membuat Gagal Lolos SNMPTN-SBMPTN

Kompas.com - 17/11/2021, 09:10 WIB
Ilustrasi Mahasiswa DOK. PIXABAYIlustrasi Mahasiswa

Untuk SNMPTN misalnya, meski siswa ranking satu di kelas, terang Nasih, bukan berarti jaminan akan diterima. Sebab, itu merupakan ranking 1 di kelas, bukan ranking satu di pemeringkatan sekolah.

"Kami menyarankan, kalau misalnya dalam sebuah perguruan tinggi atau program studi tertentu itu, seperti di Unair misalnya, jurusan Kedokteran hanya terima 10 orang dari SMA X, maka siswa di luar peringkat 10 itu, sudah pasti tidak diterima," jelasnya.

Baca juga: Sampoerna University Buka Beasiswa S1 Tahun 2022, Bebas Biaya Kuliah

5. Proses input data ke PDSS oleh pihak sekolah

Hal krusial lain yang perlu dicermati ialah pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh pihak sekolah untuk pendaftaran SNMPTN.

"Meski saat ini ada perubahan, di mana data siswa yang bisa dimasukkan hanya yang eligible saja, namun menjadi titik krusial," jelas Nasih.

Ia menjelaskan, krusial bila ada perbedaan seperti ada model SKS dan non-SKS, termasuk untuk siswa kelas percepatan (akselerasi) sering kali menjadi kendala dalam proses.

"Sehingga mohon disiapkan dengan benar mereka-mereka yang berada di luar kebiasaan, yang mestinya tiga tahun namun hanya diselesaikan dua tahun, ini juga menjadi titik krusial," terang Nasih.

Oleh karena itu, tegas Nasih, siswa berhak untuk mengecek dan mempersiapkan sebelumnya.

Page:
Close Ads X