Kendati demikian, saat melakukan teknik pernapasan tersebut harus tetap fokus. Pelaku harus sadar dan tidak boleh melamun.
“Harus sadar, tidak bisa melamun. Jadi semuanya modelnya itu saya menerima apa pun emosi yang muncul dari tubuh saya. Menerima itu akan membuat perubahan,” imbuhnya.
Dosen yang juga psikolog ini menambahkan bahwa teknik pernapasan tersebut harus diulang berkali-kali.
Mengapa dilakukan berkali-kali, agar diri menjadi tenang. Tidak perlu terburu-buru. Teknik pernapasan tersebut dilakukan secara perlahan.
Selain melakukan teknik pernapasan, ada tips lain yang bisa kamu lakukan agar tes UTBK mu berjalan lancar:
Selain melakukan teknik pernapasan mindfulness, Laelatus juga menyarankan para peserta UTBK untuk tidak terlambat saat hari pelaksanaan.
Bahkan, Laelatus mengimbau agar mereka datang ke tempat pelaksanaan sehari sebelum UTBK digelar. Kedatangan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui letak persis gedung ujian.
Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Beasiswa Indonesia Maju, Kuliah Gratis S1-S2
“Cari tempatnya dulu H-1 atau H-2. Kalau bisa sampai lihat tempat duduk kita di mana. Datang paling lambat 30 menit sebelum ujian itu bisa membuat kita tenang,” ujarnya.
Laelatus juga tidak lupa mengingatkan peserta UTBK untuk membuat perkiraan jarak rumah atau penginapan ke tempat UTBK.
Laelatus juga mengimbau agar peserta UTBK mempelajari jalanan menuju tempat UTBK, apakah macet atau tidak, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut dapat dilakukan peserta UTBK agar tenang saat mengerjakan UTBK. Jika datang terlambat, peserta pasti akan merasa deg-degan dan semua hal yang dipersiapkan bisa jadi buyar.
“Kalau kita tenang, potensi terbaik kita akan muncul,” pungkasnya.