Cerita Peserta Disabilitas Ikut Ujian UTBK SBMPTN 2022 di UI

Kompas.com - 20/05/2022, 19:02 WIB
Pada tahun ini, di Pusat UTBK UI tercatat 35 peserta difabel, tidak berbeda jauh dari tahun 2021 (33 orang). Mereka terdiri atas 12 orang penyandang disabillitas tunanetra dan 23 peserta disabilitas tunadaksa. Dok. Universitas IndonesiaPada tahun ini, di Pusat UTBK UI tercatat 35 peserta difabel, tidak berbeda jauh dari tahun 2021 (33 orang). Mereka terdiri atas 12 orang penyandang disabillitas tunanetra dan 23 peserta disabilitas tunadaksa.

“Awalnya, saya memilih Pendidikan Masyarakat untuk di urutan pertama, lalu Pendidikan Khusus. Tetapi, saya berkonsultasi dahulu dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK). Setelah dilihat dari nilai dan hasil konsultasi, saya disarankan untuk memilih Pendidikan Khusus pada pilihan pertama. Sebenarnya, saya juga tertarik dengan jurusan Ilmu Komunikasi, namun setelah konsultasi dengan guru BK, saya memantapkan untuk memilih Pendidikan Khusus,” kata Wildan.

UI wujudkan UTBK ramah disabilitas

Wildan memiliki harapan yang kuat terhadap jurusan yang sudah dipilihnya. Katanya, melalui pilihan di Pendidikan Khusus tersebut ia akan bisa mewujudkan keinginannya menjadi seorang guru bagi anak-anak disabilitas.

Harapan mulia ini terdorong atas kesadarannya melihat bahwa masih banyak sekolah-sekolah umum di Indonesia yang belum memiliki guru-guru pendamping khusus bagi para murid yang memiliki keterbatasan.

Baca juga: UI Buka Jalur Prestasi S1 2022, Simak Ketentuan dan Cara Daftar

Selama proses ujian berlangsung, Wildan mengaku dapat mengerjakan soal dengan baik dan merasa tercukupi dengan fasilitas yang sudah disediakan UI.

Hal ini merupakan upaya UI dalam mewujudkan UTBK ramah disabilitas dengan menyiapkan segala perlengkapan yang yang diperlukan dan disesuaikan dengan para peserta disabilitas tunanetra dan disabilitas tunadaksa mulai dari lokasi, alat khusus seperti reglet, stylus, kertas braille, dan juga headset yang digunakan untuk mendengarkan soal dari fitur screen reader yang diberikan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

“UI senantiasa meyakini bahwa education for all. Pada Maret lalu, kami baru mewisuda Muhammad Erwin Althaf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Keterbatasan pendengaran yang dialami sejak lahir, tidak mengurungkan niatnya untuk mencapai cita-cita, yakni membangun sistem usaha terpadu yang mandiri dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya keuangan,” kata Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI.

Page:
Close Ads X