Cerita Dedy, Ikut UTBK di Unej dengan Kondisi Otot ACL Robek

Kompas.com - 23/05/2022, 20:00 WIB
Dedy Yusuf, salah satu peserta UTBK 2022 di Unej tetap semangat ikuti tes meski otot Anterior Cruciate Ligaments (ACL) lutut kaki kirinya robek. Tangkap layar laman UnejDedy Yusuf, salah satu peserta UTBK 2022 di Unej tetap semangat ikuti tes meski otot Anterior Cruciate Ligaments (ACL) lutut kaki kirinya robek.
|
Editor Dian Ihsan

Berbagai cara sudah ditempuh Dedy agar lututnya bisa pulih kembali. Termasuk berobat secara alternatif hingga ke Surabaya. Akhirnya, di sekitar awal tahun 2022 dirinya memeriksakan diri ke rumah sakit di Lumajang.

Dokter yang memeriksanya merekomendasikan Dedy berobat ke RSD dr. Soebandi Jember yang memiliki alat Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dari hasil pemeriksaan dengan alat MRI, diketahui jika otot Anterior Cruciate Ligaments (ACL) di lutut kaki kirinya robek dan harus segera dioperasi.

Baca juga: Mahasiswa, Waspadai 7 Jenis Ancaman Cyber Security

Akhirnya anak kedua dari tiga bersaudara ini menjalani operasi di RSD dr. Soebandi pada bulan April 2022 lalu.

Seusai menjalani operasi, Dedy harus menjalani pemulihan dengan cara mengikuti serangkaian proses fisioterapi. Dokter memperkirakan jika semua sesi fisioterapi yang diagendakan diikuti, maka penyuka basket ini bakal pulih enam bulan lagi.

Pilih jurusan Statistik di ITS Surabaya

Selama menjalani fisioterapi, Dedy terus giat belajar agar impiannya kuliah di Program Studi Statistik Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi kenyataan. Dedy mendaftarkan diri melalui jalur SBMPTN 2022 dengan fasilitas Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

Baca juga: Tips Sukses Ikuti UTBK SBMPTN 2022 dari Wakil Rektor Unja

Untuk mengejar cita-citanya, Dedy rela menggunakan bus menuju Jember dari Lumajang dengan diantar oleh pamannya.

Dedy sengaja datang ke Jember sehari sebelum ujian mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan jika berangkat langsung dari Lumajang ke Jember tepat di hari ujian.

"Alhamdulillah, saat saya naik bus dibantu oleh penumpang lainnya dengan cara dibopong ke bus mengingat untuk berjalan harus memakai alat bantu atau kruk. Saya harus tetap kuat sebab saya ingin tetap mengikuti UTBK SBMPTN agar bisa diterima di PTN, supaya nantinya bisa membantu keluarga," tutur Dedy yang ibunya berprofesi sebagai petani di Sukodono, Lumajang.

Sementara itu Wakil Rektor I Universitas Jember Prof. Slamin menjelaskan, sebelum UTBK SBMPTN 2022 dimulai, Dedy mengirimkan email ke Bagian Humas yang menceritakan kondisinya yang masih dalam masa pemulihan akibat cedera.

Baca juga: Referensi PPDB 2022, Cek Sekolah Terbaik di Banten Berdasar Nilai UTBK

Slamin juga berpesan bagi peserta UTBK SBMPTN di Pusat UTBK Universitas Jember yang merupakan penyandang disabilitas dan atau mengalami kendala, silahkan menghubungi Bagian Humas Unej.

"Laporan Dedy lantas kami tindaklanjuti. Saya meminta Bagian Humas menghubungi Dedy guna mengetahui apa yang dia butuhkan saat menjalani UTBK. Prinsipnya kami berusaha melayani peserta yang membutuhkan layanan khusus agar tetap bisa mengikuti UTBK dengan lancar," imbuh Prof. Slamin.

Page:
Close Ads X