Uni Eropa Beri Beasiswa S2 untuk 210 Mahasiswa-Dosen Indonesia 2022

Kompas.com - 26/07/2022, 11:36 WIB
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Vincent Piket dalam acara resmi persiapan keberangkatan di Jakarta pada Sabtu (23/7/2022). 
ERASMUSDuta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Vincent Piket dalam acara resmi persiapan keberangkatan di Jakarta pada Sabtu (23/7/2022).

Sementara itu, Fitriani Tresnaputri, penerima beasiswa EMJM, sangat senang bisa menempuh studi pascasarjana di bidang Advanced Materials Science and Engineering (AMASE) dengan beasiswa Erasmus+.

“Eropa adalah pusatnya teknologi dan penelitian, oleh karena itu saya ingin mengeksplorasi berbagai penelitian terkait penerapan ilmu dan teknik material di industri penerbangan di Eropa, bertukar pengetahuan, dan terus meningkatkan standar material dan proses pesawat terbang di industri penerbangan Indonesia,” ujar Fitriani.

Buka peluang generasi muda Indonesia berkarier di tingkat internasional

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket mengucapkan selamat kepada para penerima beasiswa Erasmus+ dalam acara resmi persiapan keberangkatan, Sabtu (23/7/2022).

Baca juga: Beasiswa S1-S2 di 4 Kampus Singapura, Potongan Uang Kuliah hingga 100 Persen

“Eropa adalah tempat bagi pendidikan kelas dunia dan ekosistem penelitian. Eropa mengetahui kebutuhan pasar tenaga kerja dan mempersiapkan kaum muda untuk berkarier di tingkat nasional maupun internasional, baik dalam sektor bisnis, sains maupun pemerintahan. Kami bangga dapat berkontribusi untuk masa depan Indonesia melalui pemberian beasiswa Erasmus+," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Nizam mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa Erasmus+, yakni sebuah program unggulan dari Uni Eropa yang memberikan kesempatan untuk belajar dan tinggal di dua atau lebih universitas di negara negara anggota Uni Eropa.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa untuk mengasah pengetahuan, keterampilan, dan membangun jejaring internasional. Saya berharap, persahabatan dan kolaborasi antara Uni Eropa dan Indonesia akan semakin kuat di masa depan," ujar Prof. Nizam.

Ia juga menyampaikan, tahun ini melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemendikbudristek mengirimkan 438 mahasiswa Indonesia ke 21 perguruan tinggi di 11 negara Uni Eropa.

Page:
Close Ads X