3 Mahasiswi Universitas Pertamina Wakili Indonesia di Kompetisi STEM Tingkat Dunia

Kompas.com - 08/08/2022, 15:50 WIB
Tim Universitas Pertamina menjadi wakil regional Asia Pasifik untuk berkompetisi di Petrobowl World Championship. Dok. Universitas PertaminaTim Universitas Pertamina menjadi wakil regional Asia Pasifik untuk berkompetisi di Petrobowl World Championship.

Untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa, SPE secara aktif melaksanakan berbagai kegiatan.

"Kami memiliki Ambassador Lecturer Program di mana profesional migas berbagi pengalaman pada generasi muda. Kerja sama dengan perguruan tinggi juga dilakukan melalui beberapa jalur, seperti pembentukan student chapter, pemberian beasiswa, serta joint-activity. Kami sangat terbuka untuk terus mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi demi terciptanya ekosistem yang solid bagi industri migas dan dunia akademis," jelas Henricus.

Tantangan yang dihadapi tim Universitas Pertamina tidak kecil. Mereka bersaing dengan perguruan tinggi terbaik, di tengah kesibukan akademis anggota tim.

Daniel sebagai ketua tim, sedang dalam proses revisi skripsi dan persiapan sidang akhir. Zhorifah sedang melakukan persiapan magang di PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Limau. Sedangkan, anggota tim lainnya sedang mempersiapkan Ujian Akhir Semester (UAS).

Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud

Dalam satu hari, lanjut Katarina, masing-masing tim menganalisa ratusan kisi-kisi soal. Tim juga mendapat bimbingan dari SPE Student Chapter UPER. Serta banyak berdiskusi dengan para dosen dan praktisi terkait perkembangan industri energi saat ini.

"Bekal selama berkuliah di UPER membuat kami memiliki fondasi keilmuan yang solid. Kami hanya perlu menguatkan pelajaran di beberapa mata kuliah teknis seperti Teknik Pengeboran, Teknik Produksi, Teknik Reservoir, dan Well Testing. Serta mata kuliah terkait kemampuan berpikir seperti Creative Problem Solving dan Critical Thinking,“ tutur Katarina.

Dengan aktif mengikuti berbagai kejuaraan di bidang STEM, Katarina berharap dapat mematahkan stereotip dan bias gender dalam pekerjaan di bidang teknis.

Menurutnya, untuk meningkatkan partisipasi dan ketertarikan perempuan di bidang STEM, diperlukan suntikan motivasi.

“Misalnya, dengan menonjolkan prestasi perempuan di bidang STEM. Sehingga, masyarakat dapat melihat bahwa setiap individu terlepas gendernya, mampu berkontribusi di bidang ini,” ujarnya.

Page:
Close Ads X