KOMPAS.com - Acara Puncak Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia ( UI) tahun 2022 berhasil meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) kategori “Mencanting Batik oleh Mahasiswa Baru Terbanyak” dan “Paduan Suara Mahasiswa Baru Terbanyak”.
Kegiatan membatik dan paduan suara yang diikuti oleh 9.237 mahasiswa baru tersebut dilaksanakan di lapangan Rotunda Kampus UI Depok hari ini, Kamis (25/8/2022).
Pelaksanaan PKKMB UI 2022 bertujuan membuat mahasiswa memiliki pemahaman yang baik terhadap kampusnya.
Pendiri Muri, Prof. Jaya Suprana, mengungkapkan, yang dilakukan oleh UI merupakan pemecahan rekor yang paling mengesankan, membanggakan, menakjubkan, dan mengharukan.
Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud
“Ini bukan rekor Indonesia, tapi rekor dunia. Saya belum pernah melihat yang seperti ini di belahan dunia mana pun. 9.000 mahasiswa baru UI melakukan paduan suara sekaligus mencanting. UI hari ini membuat sejarah dan rekor baru, yaitu membatik dan paduan suara yang diikuti mahasiswa baru terbanyak di dunia,” kata Jaya Suprana.
Motif batik yang diberikan kepada maba merupakan gambar makara, rektorat, danau, yang melambangkan ciri khas dari UI.
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro salam sambutannya mengatakan bahwa dirinya melihat UI sebagai miniatur Indonesia karena mahasiswa UI berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan ragam budaya masing-masing.
“Pemecahan prestasi superlatif karsa dan karya anak bangsa pagi hari ini adalah bukti otentik bahwa Universitas Indonesia, sesuai dengan visinya, adalah pusat unggulan bukan hanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga di bidang kebudayaan,” ujar Rektor UI.
Baca juga: Pertamina Foundation Buka Lowongan Magang 2022-2023, Segera Daftar
Pemecahan Rekor Muri yang melibatkan banyak pihak tersebut juga berarti bahwa Universitas Indonesia telah beradaptasi dengan normal baru pascapandemi Covid-19, serta membuktikan bahwa UI adalah kampus yang rukun dan solid di internal sekaligus harum namanya di eksternal.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Abdul Haris menambahkan, kegiatan mencanting batik dan paduan suara lagu-lagu nasional tersebut dipilih agar mahasiswa baru punya kesadaran dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya bangsa.