“Agar mahasiswa UI punya kompetensi dan intelektualitas global, sekaligus menjadi manusia Indonesia yang paripurna,” ujar Prof. Haris.
Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI Saleh Husin mengatakan bahwa membatik merupakan salah satu budaya Indonesia yang sudah ada sejak dahulu kala.
Sebagai generasi penerus para leluhur, rakyat Indonesia dituntun secara turun-temurun untuk terus menjaga kebudayaan Indonesia salah satunya batik.
Baca juga: Tembus S2 Harvard, Ini Kiat Zafira Wujudkan Mimpi Kuliah Luar Negeri
“Saya kaget, ternyata membatik itu tidak mudah. Jadi yang telah dilakukan oleh mahasiswa UI pada rekor Muri ini luar biasa keren dan kompak. Semoga ke depannya mahasiswa UI dapat terus melestarikan kebudayaan yang ada di Nusantara, seperti salah satunya batik,” ujarnya.
Ketua Senat Akademik UI Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi juga menyampaikan rasa bangga karena UI berhasil menorehkan prestasi baru, yaitu mencanting batik oleh 9.000 maba angkatan 2022.
Keberhasilan UI menorehkan prestasi ini merupakan buah wujud pelestarian UI dalam menjaga sekaligus memperkenalkan batik kepada khalayak luas.
Menurut Prof. Nachrowi, UI mampu memadukan perbedaan suku, budaya, dan bahasa dari Sabang hingga Merauke. Ia berharap, dengan adanya perolehan rekor Muri ini, UI mampu menjaga persatuan dan kesatuan dan mampu berkontribusi dalam prestasi lain di kancah Asia Tenggara dan global.
Pada kesempatan yang sama, pendiri Rolupat Batik Nusantara Henny menuturkan, sesuai dengan tema PKKMB UI tahun UI, yaitu Satu Karena Beda, Rolupat mendukung penuh upaya UI dalam menorehkan rekor Muri pada hari ini.