Nadiem Hapus Tes Mata Pelajaran di SBMPTN, Orangtua: Beban Anak Berkurang

Kompas.com - 07/09/2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan tidak lolos SBMPTN 2022, ada sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Yogyakarta yang masih membuka peluang melalui seleksi jalur mandiri.
Shutterstock/Portrait Image AsiaIlustrasi. Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan tidak lolos SBMPTN 2022, ada sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Yogyakarta yang masih membuka peluang melalui seleksi jalur mandiri.

Dengan demikian, terang Nadiem, kerja sama antara peserta didik dan guru melalui pengasahan daya nalar akan meningkatkan kesuksesan peserta didik pada jalur seleksi berdasarkan tes atau SBMPTN.

Orangtua dan siswa mengaku senang

Merespons hal ini, orangtua dari siswa SMA 1 Yogyakarta, Astuti Andriyani menyambut positif.

“Kebijakan ini mengurangi beban belajar anak kami yang harus menyelesaikan 15 mata pelajaran di sekolah, lalu mempersiapkan Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) yang fokus kepada rumus, hafalan, serta harus mempelajari tips jitu mengenali karakteristik soal,” urainya menjabarkan beban persiapan yang dirasakan anaknya untuk masuk ke PTN.

Baca juga: 5 Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia 2022 dan Biaya Kuliahnya

Dengan penyederhanaan soal UTBK ke model soal penalaran, ia mengatakan bahwa anak tidak perlu menyediakan waktu maupun materi khusus karena materinya sudah menjadi satu kesatuan dalam pembelajaran sehari-hari di kelas.

"Saya setuju dengan pengutamaan soal-soal penalaran ini karena sangat bermanfaat untuk mempersiapkan kompetensi anak-anak dalam mengasah pola pikir yang kritis dan logis sesuai dengan kondisi di dunia kerja nanti,” ujarnya yang merasa lega dengan adanya kebijakan ini.

Sementara itu, siswa asal SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Judha Hoka Wishika mengaku senang dengan arah transformasi seleksi ke PTN.

“Ini yang saya inginkan di mana saya bisa fokus pada mata pelajaran yang jadi minat saya. Saya berterima kasih karena dengan peluncuran program ini akan banyak potensi anak-anak Indonesia yang semakin berkembang guna mencetak SDM unggul di masa depan,” tuturnya.

Page:
Close Ads X