KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek), Nadiem Makarim telah meluncurkan Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang dalam Merdeka Belajar episode ke-22, Rabu (/9/2022).
Salah satu perubahan skema terjadi di jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023, di mana tes mata pelajaran atau Tes Kemampuan Akademik (TKA) dihapuskan.
"Tidak ada lagi tes mata pelajaran. Materi akan diganti, dan disederhanakan. Hanya ada satu tes skolastik yang mengukur kemampuan bernalar siswa," terang Nadiem.
Baca juga: LTMPT: Kami Tak Lagi Jadi Pelaksana Seleksi Masuk PTN
Menurut Mendikbudristek, selama ini tes SBMPTN menitikberatkan hafalan dibanding penalaran. Selain itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mapel tertentu.
Siswa pun pada akhirnya hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sementara mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak penting. Kondisi ini berpotensi kualitas pembelajaran menjadi menurun.
Selain itu, orangtua juga terbebani dengan biaya yang tidak sedikit untuk bimbel para siswa dalam menghadapi SBMPTN. Sehingga, siswa dari keluarga kurang mampu lebih sulit untuk masuk PTN.
Baca juga: Kemendikbud Ubah Aturan Seleksi SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri PTN 2023
Khusus SBMPTN 2023, materi tes skolastik menitikberatkan penalaran melalui 4 sub materi khusus.
Empat sub materi khusus tersebut ialah:
1. Kemampuan potensi kognitif
2. Logika penalaran matematika