Imbas tindak kecurangan yang dilakukan, ketujuh peserta didiskualifikasi dan tidak bisa mengikuti UTBK 2023.
"Yang bersangkutan dilarang ikut ujian, otomatis diskualifikasi, kasus dilaporkan ke Kepolisian," ungkap Ashari.
Sementara itu, Edy mengatakan bahwa Panitia Pelaksanaan UTBK 2023 di USU telah melakukan pemeriksaan metal detector untuk mengindentifikasi tindak kecurangan UTBK.
"USU juga menyediakan metal detector untuk mendeteksi kandungan logam yang terdapat pada alat-alat elektronik, seperti telepon seluler, alat rekam visual, dan audio," ucap Edy.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Tes UTBK 2023
Pimpinan USU selanjutnya melaporkan kasus kecurangan UTBK 2023 ke Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku penanggung jawab pelaksanaan UTBK secara nasional.
Kasus kecurangan ini juga telah dilaporkan ke Polda setempat.
Pimpinan USU menduga, kecurangan tersebut melibatkan sindikat bimbingan belajar.
Wakil Rektor USU mengaku melaporkan kasus kecurangan UTBK 2023 ke jalur hukum agar dapat memberikan efek jera kepada pelaku.
Sesuai jadwal, USU masih akan melaksanakan UTBK hingga 13 Mei 2023 untuk gelombang pertama.
Selanjutnya, gelombang kedua digelar pada 22-28 Mei 2023.
Pelaksanaan UTBK digelar dalam dua sesi, yaitu pagi dan sore. Total peserta UTBK 2023 mencapat 38.260 orang.
Baca juga: Daftar Lokasi Pusat UTBK SNBT 2023, Berikut Link PTN dan Alamat Lengkapnya
Kasus kecurangan UTBK selalu saja terjadi tiap tahunnya.
Modusnya beragam, mulai dari penggunaan alat bantu dengar, memotret soal, membawa ponsel, dan menyontek.
Diberitakan Kompas.com (2022), Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023 Budi Prasetyo Widyobroto mengungkapkan, kecurangan UTBK sering kali dilakukan peserta yang menyasar program studi favorit.