Pantau UTBK 2023, Plt Dirjen Dikti: Minat Siswa Lanjut Perguruan Tinggi Meningkat

KOMPAS.com - Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek), Prof. Nizam melakukan peninjauan lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2023 gelombang kedua di Kampus Universitas Indonesia ( UI), Depok, Kamis (25/5/23).

Dalam kegiatan tersebut, Prof. Nizam berkeliling ruang ujian, memberikan semangat kepada para peserta sebelum ujian UTBK dimulai. Ia juga mengingatkan kepada peserta untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai ujian.

Dari peninjauan yang telah dilakukan, Prof. Nizam mengapresiasi upaya UI dalam menyelenggarakan UTBK 2023 sehingga pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik. 

Baca juga: 6 Jalur Mandiri PTN 2023 Tanpa Uang Pangkal: UGM, UI, ITS, hingga UIN

“Dari pengamatan yang sudah kami lakukan, pelaksanaan UTBK di Kampus UI Depok ini berjalan dengan lancar. Dari kesiapan pelaksanaan dan kehadiran para peserta juga semua hadir on time," ujar Prof. Nizam.

Dilihat dari data yang ada, lanjut dia, tingkat ketidakhadiran peserta pada UTBK 2023 sekitar 2-3 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sekitar 4-5 persen.

"Ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan keseriusan peserta dalam mengikuti ujian juga meningkat,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan UTBK tahun ini, Prof. Nizam berharap dari ujian ini mampu mendapatkan calon-calon mahasiswa yang potensial untuk masuk dan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi.

Melalui soal-soal tes potensi skolastik (TPS), literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta penalaran matematika, diharapkan dapat lebih mengukur potensi dan kapasitas para peserta yang tidak hanya memiliki kemampuan menghafal.

Prof. Nizam juga memberikan tanggapan terkait kecurangan pada saat pelaksanaan UTBK.

Baca juga: Siswa SD hingga SMA Libur Sekolah pada 1-4 Juni 2023, Ini Infonya

"Kemudian tentang kecurangan ini selalu menjadi PR kita, jika adik-adik curang itu tidak akan lolos dari diri sendiri dan akan terbawa seumur hidup atau sebenarnya tidak mampu tapi seolah-olah mampu, nanti mengakibatkan keteteran saat berkuliah. Orang lain bisa dicurangi tapi diri sendiri tidak. Rasa bersalah akan ada seumur hidup, tentu dari sisi penyelenggara selalu meningkatkan pengamanan secara fisik maupun software, banyak tools yg kita kembangakan untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan, tujuan utamanya proses seleksi ini adil," jelas Prof. Nizam.