Tak Lolos UTBK SNBT 2024, Apa yang Perlu Dilakukan?

Sekolah kedinasan adalah perguruan tinggi dengan sistem ikatan dinas yang berada di bawah naungan kementerian dan lembaga pemerintah. 

Selain itu, pada 2024, pemerintah telah mengalokasikan sebanyak 3.445 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) jalur sekolah kedinasan yang akan diikuti oleh delapan kementerian/lembaga.

Dilansir dari Kompas.com (19/5/2024), rincian alokasi formasi CPNS jalur sekolah kedinasan 2024 sebagai berikut:

• Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN: 722 formasi
• Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN): 721 formasi
• Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN): 400 formasi
• Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN): 105 formasi
• Politeknik Statistika STIS: 355 formasi
• Poltekip dan Poltekim: 400 formasi
• Sebanyak 22 sekolah kedinasan Kemenhub: 622 formasi
• Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG): 120 formasi.

Baca juga: Lolos UTBK SNBT 2024, Ini Biaya Kuliah di UGM, ITB, Unair, dan Unpad

3. Mendaftar di perguruan tinggi swasta (PTS)

Tak hanya PTN dan sekolah kedinasan, peserta yang gagal lolos UTBK SNBT 2024 dapat melanjutkan pendidikan di PTS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini, sudah ada banyak PTS yang memiliki kualitas pendidikan dan pelayanan sangat baik, sama seperti di PTN.

Selain itu, untuk calon mahasiwa yang terhalang biaya tak perlu khawatir. Sebab, saat ini sudah ada banyak beasiswa yang bisa didapatkan di PTS.

4. Mengambil gap year

Selain mencoba ketiga cara di atas, peserta yang gagal di UTBK SNBT 2024 juga bisa mengikuti seleksi di PTN dengan cara gap year atau mengambil jeda waktu dan mendaftar di tahun berikutnya.

Memilih gap year bukan berarti bahwa seseorng gagal. Gap year banyak diambil oleh orang-orang untuk mempersiapkan diri secara lebih matang dalam menyambut seleksi masuk PTN di tahun berikutnya.

Di masa gap year, calon mahasiswa juga bisa mengisi waktu luangnya untuk belajar dan meningkat nilai diri, seperti mengikuti kursus atau ikut program magang sambil terus belajar dan mempersiapkan diri untuk seleksi ke kampus impian. 

(Sumber: Kompas.com/Dwi Oktariana | Editor: Ayunda Pininta Kasih, Mela Arnani)