Apa itu kompetensi kebahasaan dan strategi kognitif? Berikut informasinya seperti dirangkum dari laman SNPMB 2025.
Peserta UTBK SNBT 2025 akan diuji faktor kompetensi kebahasaan. Kompetensi kebahasaan merupakan penguasaan kebahasaan yang dimiliki oleh pembaca atas bacaan yang digunakan dalam bacaan—dalam konteks SNPMB ini adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Kompetensi kebahasaan peserta tes akan diuji melalui pemahaman peserta tes atas perbendaharaan kata yang disajikan dalam bacaan.
Bacaan yang disajikan menggunakan bahasa baku baik dari segi tata bahasa maupun kosakata sehingga kompetensi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris baku pembaca atau peserta tes pun menjadi tuntutan.
Dalam proses membaca, seorang pembaca tidak hanya berhadapan dengan teks, tetapi juga ia harus mampu menemukan konteks yang melingkungi teks sehingga pemahaman atas bacaan menjadi utuh.
Konteks teks yang disajikan dalam SNPMB merupakan bidang teks personal dan bidang teks keilmuan yang bervariasi dan familiar dengan pembaca (peserta tes).
Bidang teks mencakupi bidang ilmu pengetahuan alam, yang mencakupi sains dan teknologi, dan bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.
Berdasarkan isi informasi dan kandungan pengetahuan di dalamnya, teks atau bacaan yang digunakan dapat dipilah ke dalam empat kategori, yakni teks umum, teks sastra, teks saintek, dan teks sosial humaniora.
Baca juga: Tes Literasi dalam UTBK SNBT 2025: Jumlah Soal dan Waktu Pengerjaan
Teks umum berupa bacaan bergenre inspiratif dan informasi umum, teks sastra berupa teks bergenre novel, sedangkan teks saintek dan sosial humaniora berupa teks bergenre eksplanatif, ulasan, dan argumentatif.
Konten teks di atas berupa teks yang hadir dalam konteks-personal inspiratif, konteks novel remaja, dan konteks informasi dan pengetahuan umum popular.