KOMPAS.com - Dua hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT) 2025, sudah ada temuan kecurangan yang dilakukan para peserta.
Pada hari pertama UTBK SNBT, Rabu (23/4/2025) tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru ( SNPMB) menemukan ada sembilan kasus kecurangan.
Lalu, pada hari Kamis (24/4/2024), tercatat ada lima kasus.
Ketua umum penanggung jawab SNPMB, Prof Eduart Wolok mengatakan jika dilihat dari total peserta yang hadir pada sesi 1 hingga 4 yaitu sebesar 196. 328 ada temuan kecurangan sebanyak 0,0071 persen kasus.
"Memang itu sangat kecil. Tetapi sekecil apapun kecurangan, kami tidak akan mentolerir," kata Prof Eduart Wolok, pada konferensi pers tanggapan panitia SNPMB terkait dugaan kecurangan yang terjadi pada UTBK tahun 2025, melalui live Youtube SNPMB BPPP, Jumat (25/4/2025).
Baca juga: Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025
Prof Eduart mengatakan peserta yang ketahuan melakukan kecurangan, masih terus didalami sehingga sangat mungkin akan ada pihak di luar peserta baik internal maupun pihak yang terlibat kasus tersebut.
"Mereka mengambil soal dengan bermacam-macam cara dan sarana teknologi baik dengan perantara hardware atau software. Contohnya pakai HP recording desktop dan lainnya maupun cara konvensional," Kata Eduart.
Ia mengatakan ada juga peserta yang melakukan remote desktop yang dikerjakan oleh pihak lain di luar lokasi ujian.
Meski begitu, ia menegaskan soal yang bocor bukan soal yang akan diujikan sesi berikutnya. Ada 23 sesi UTBK yang sudah diset 23 soal berbeda.
Sehingga peserta yang datang pada sesi pagi, mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta sesi siang. Termasuk, soal didesain antar sesi setiap harinya sudah berbeda.
Baca juga: 15 Jurusan Kedokteran dengan Uang Kuliah Termurah Jalur Mandiri 2025