Menggunakan aplikasi tersebut, peserta tunanetra bisa menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian. Panitia melengkapi fasilitas itu dengan headset dan riglet sebagai alat tulis untuk peserta.
Baca juga: H-5 Ujian, Berikut Link Cek Lokasi UTBK-SNBT 2025
Selama dua hari pertama dilaksanakan tas UTBK SNBT 2025, sudah terjadi 14 kecurangan yang ditemukan oleh tim SNPMB.
Pada hari pertama, Rabu (23/4/2025), ada sembilan kasus kecurangan yang ditemukan. Sedangkan pada hari kedua Kamis (24/4/2025), sudah ada lima kasus yang ditemukan.
Sehingga total kecurangan selama dua hari pelaksanaan SNBT 2025 ada 14 orang.
Menurut Eduart Wolok, presentase kecurangan yang terjadi selama SNBT 2025 tergolong kecil yakni di angka 0,0071 persen.
"Memang itu sangat kecil. Tetapi sekecil apapun kecurangan, kami tidak akan mentolerir," ungkap Profesor Eduart Wolok dalam konferensi pers panitia di YouTube SNPMB BPPP pada Jumat (25/4/2025).
Pihak panitia sendiri masih mendalami kecurangan yang terjadi di kalangan peserta. Mereka mengungkap kemungkinan bahwa kecurangan itu terjadi baik karena pihak internal maupun eksternal.
"Mereka mengambil soal dengan bermacam-macam cara dan sarana teknologi baik dengan perantara hardware atau software. Contohnya pakai HP recording desktop dan lainnya maupun cara konvensional," terangnya.
Baca juga: H-2 UTBK SNBT, Berikut Aturan Ujian yang Wajib Diketahui Peserta
Selain itu, ada juga peserta yang melakukan remote desktop yang dikerjakan pihak lain di luar lokasi ujian.
Kemudian, ia memberikan klarifikasi bahwa bocornya soal tidak sesuai yang diujikan. Setidaknya ada 23 sesi UTBK, sehingga ada 23 set soal yang berbeda.