Namun, ia mengakui tidak semua alat bantu yang digunakan peserta dapat terdeteksi.
"Semakin canggih lagi penjahatnya daripada panitia, karena kameranya diletak di lensa. Ada juga di behel gigi dan kancing baju. Gak terdeteksi sama metal detector," katanya.
Kecurangan terungkap setelah peserta lain melaporkan kecurigaan kepada pengawas.
"Kemarin ketahuan karena peserta sebelahnya itu lapor ke pengawas ada yang curang. Metal detector itu cuma bisa deteksi handphone atau logam. Kalau yang kecil gitu, tidak terdeteksi," jelasnya.
Muryanto menyebutkan, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi panitia nasional UTBK untuk meningkatkan alat deteksi dan prosedur pengamanan di masa depan.
“Saya juga salah satu panitia nasional ya. Jadi, waktu hari pertama saya ada di UI. Terus, siangnya kita dapat kabar praktik perjokian di beberapa pusat-pusat UTBK," katanya.
"Saat itu, kita rapat malamnya dan kami berikan tindakan tegas. Ada di Jember itu diproses di polisi. Setelah buat prosedur berita acara," tambah Muryanto.
Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 diikuti oleh 38.133 peserta, dengan 36.451 peserta mengikuti ujian di USU dan Medan, sementara sisanya di Gunungsitoli dan Teluk Dalam.
USU menyediakan 2.914 kursi untuk tiga jenjang, yakni Sarjana dan Diploma III, di 62 program studi. Fakultas yang paling banyak diminati di antaranya adalah Fakultas Kedokteran, Hukum, Komunikasi, Akuntansi, dan Ekonomi.
Ujian berlangsung hingga 4 Mei 2025 dan hasil kelulusan akan diumumkan pada 28 Mei 2025. UTBK diselenggarakan dalam dua sesi setiap harinya, kecuali pada hari Jumat, di mana jadwal sesi kedua disesuaikan dengan waktu salat Jumat.
Untuk pelaksanaan ujian, USU menyediakan 1.922 komputer, terdiri dari 1.585 komputer di lokasi USU dan 337 komputer di mitra UTBK USU seperti SMAN 1 Medan dan Universitas Sari Mutiara.
Sementara di Gunungsitoli, tersedia 108 komputer di SMAN 1 Gunungsitoli dan SMKN 1 Niasdalam.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 7 Peserta UTBK-SNBT 2025 di USU Ketahuan Curang, Pasang Kamera di Kacamata