KOMPAS.com - Sebanyak 7 orang joki Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2025 di Universitas Sumatera Utara ( USU) berhasil diamankan.
Kejadian ini diungkap Ketua Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Prof Eduart Wolok. Ia mengatakan, pada 25 April 2025 para joki ini ditangkap panitia Pusat UTBK USU saat membantu 30 peserta.
"Sebetulnya ada 13 Pusat UTBK terdeteksi ada kecurangan, jumlah peserta yang terlibat 50, dan jokinya 10 orang terdeteksi," kata Prof Eduart Wolok, dari Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).
Baca juga: 6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi
Kronologi pengungkapan kecurangan USU ini terjadi pada hari Jumat, 25 April 2025
"Mereka pakai kamera di kacamata. Ada kamera yang ukurannya dengan koin saja lebih kecil kameranya," kata dia.
Berikut kronologi kecurangan UTBK SNBT 2025 di USU:
1. Sekitar pukul 08.00 WIB pengawas ujian di lokasi FISIP USU mencurigai salah satu peserta ujian yang berada di ruang FISIP 2.
2. Peserta tersebut didapati menggunakan kacamata yang dilengkapi dengan kamera tersembunyi, serta menggunakan perangkat speaker jenis bone conductor. Atas temuan tersebut pengawas segera melaporkan kepada penanggung jawab lokasi di FISIP, laporan kemudian diteruskan kepada koordinator pelaksana ujian.
Baca juga: 13 PTS Buka Jalur Nilai UTBK SNBT, Ada Diskon Uang Pangkal dan Gratis Kuliah
3. Merespon laporan tersebut, koordinator pelaksanaan ujian bersama sekretaris pelaksana, dan koordinator teknologi informasi dan komunikasi UTBK, segera menuju lokasi dan mengamankan peserta tersebut untuk dibawa ke kantor Panitia Ujian Mandiri lokal atau PUML guna pendalaman lebih lanjut.
4. Dalam proses klarifikasi panitia menemukan bahwa peserta (joki) tersebut menggunakan identitas palsu berupa KTP dan ijazah atas nama peserta asli. Namun, foto pada dokumen tersebut telah diganti dengan wajah pelaku. Dari hasil interogasi awal, pelaku ternyata masih memiliki satu rekan lain yang sedang berada di hotel X.