Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Kompas.com - 01/05/2025, 20:37 WIB
Dugaan kecurangan yang dilakukan peserta saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025. Salah satunya penggunaan kamera tersembunyi yang dipasang di berbagai tempat, salah satunya di behel gigi. Dok. Tangkapan Layar XDugaan kecurangan yang dilakukan peserta saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025. Salah satunya penggunaan kamera tersembunyi yang dipasang di berbagai tempat, salah satunya di behel gigi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty menilai penataan ulang orientasi pendidikan penting untuk dilakukan.

Upaya tersebut demi menjunjung tinggi iklim pendidikan yang menekankan kejujuran dan integritas di tengah banyak temuan kasus kecurangan yang terjadi pada kegiatan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025.

"Untuk menciptakan iklim pendidikan karakter dan nilai-nilai yang kondusif, kita perlu menata ulang orientasi pendidikan. Tidak hanya mengejar hasil, tetapi juga memuliakan proses," kata Trina seperti dilansir dari Antara, Kamis (1/4/2025).

Trina menilai berbagai kasus kecurangan yang terjadi pada proses UTBK 2025 merupakan hal yang memprihatinkan dan mencerminkan bahwa masalah moral, karakter, dan integritas masih menjadi tantangan serius dalam dunia pendidikan Indonesia.

Ia melanjutkan, hal ini juga menandakan bahwa pembangunan karakter dan nilai-nilai pada anak didik di dunia pendidikan di Indonesia masih belum berhasil.

"Ketika orientasi pendidikan terlalu menekankan capaian akademik dan persaingan, maka nilai-nilai seperti kejujuran dan integritas biasanya terpinggirkan. Hal ini tentu bukan semata-mata kesalahan peserta didik," ujar Trina.

Menurut Trina, dalam menciptakan iklim pendidikan yang menjunjung tinggi kejujuran, perlu dibangun budaya belajar yang sehat sejak dini.

Baca juga: Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Dalam hal ini, jelas dia, Guru dan orang tua harus menjadi teladan dalam integritas, serta menerapkan konsekuensi yang jelas dan adil terhadap ketidakjujuran.

"Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan materi, tapi juga melatih empati, tanggung jawab, keberanian moral, dan nilai-nilai lainnya. Sekolah perlu difokuskan untuk membangun habituasi penanaman nilai-nilai karakter," tegasnya.

Begitu pula di lingkungan keluarga dan masyarakat, Trina menekankan orang tua, para pemimpin, dan tokoh masyarakat perlu memberikan contoh perilaku dengan karakter yang baik.

Page:
Close Ads X