“Orangtua bisa juga ngomongin soal bahwa selalu ada takdir, bahwa itu pun berperan. Tapi, bukan berarti segala usaha dan kerja keras anak menjadi tidak ada artinya,” kata Anggi.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menyemangati anak. Sebab, dengan jerih payahnya, mereka berhasil mengikuti UTBK walaupun tidak lolos.
“Kasih tahu bahwa tidak masuk PTN bukan akhir dari segalanya, bahwa mereka tidak bisa mencapai cita-cita mereka, ya tidak juga. Anak bisa mencapai cita-citanya dengan cara yang lain, dengan cara yang berbeda,” tutur Anggi.
Baca juga: Anak Telanjur Terpengaruh Konten Berbahaya di Media Sosial, Orangtua Harus Apa?
Kebanyakan anak yang kecewa karena tidak lolos UTBK adalah mereka yang mengira bahwa masuk PTN bakal menjamin kehidupan yang laik di masa depan.
Menurut Anggi, orangtua harus memperluas pengetahuan anak tentang kehidupan setelah perkuliahan.
Kehidupan yang laik bisa diperoleh berdasarkan banyak faktor, termasuk perjuangan mereka sepanjang kuliah agar selalu menyelesaikan tugas apapun tepat waktu.
“Kemudian mengikuti kegiatan-kegiatan, membangun jejaring, dan segala macam. Itu yang nanti menuntun anak bisa menjadi sukses dalam pekerjaan atau tidak. Buka cakrawala anak bahwa ada banyak jalan menuju Roma,” ujar dia.