“Padahal, mungkin orangtuanya memang kecewa tapi bukan berarti mereka enggak bangga dengan anaknya. Tapi yang ditangkap anaknya, orangtuanya tidak bangga karena tidak ada penjelasan (selain ungkapan kecewa),” terang Anggi.
Orangtua boleh merasa kecewa ketika anaknya tidak lolos UTBK. Mereka pun boleh mengungkapkannya secara langsung.
Baca juga: 3 Cara Mendukung Anak yang Gagal UTBK, Jangan Dimarahi
Dengan begitu, anak bisa memahami bahwa orangtua tidak sepenuhnya kecewa dan tidak bangga dengan mereka.
Dengan berbicara langsung, orangtua bisa lebih leluasa menyampaikan apa yang mereka rasakan terhadap hasil UTBK yang diperoleh sang anak, begitu pula sebaliknya.
“Seperti, ‘mama juga kecewa sih, sama seperti kamu juga kecewa’. Beda kan? Karena anak mendengar nada, intonasi yang berempati. Kalau diungkapkan di media sosial kan enggak ada nuansa empatinya,” tutur Anggi.
Setelah saling mengungkapkan kekecewaan, orangtua dan anak bisa mencari solusi bersama tentang apa yang perlu diperbaiki dan dilakukan setelahnya.