Kamu bisa memilih prodi dengan tingkat keketatan lebih besar sebagai pilihan pertama. Jadi, bila tak lolos di prodi pertama, kamu masih berkesempatan diterima di prodi kedua dengan tingkat keketatan yang lebih kecil.
Salah satu cara mengukur tingkat keketatan suatu prodi ialah dengan membandingkan antara jumlah peminat pada SBMPTN 2019 dengan daya tampungnya.
Prodi yang ditawarkan politeknik adalah sarjana terapan atau Diploma IV (D4), sehingga prodi D3 tidak termasuk.
Baca juga: Pilih Politeknik di SBMPTN 2020? Ini Ketentuan dan Daya Tampung Prodi
Proses pendaftarannya sama dengan rangkaian SBMPTN secara umum, yakni mendaftar UTBK dan membayar, kemudian memilih prodi Politeknik di pendaftaran SBMPTN.
Walau pilihan politeknik adalah hal baru di SBMPTN 2020, namun bukan berarti keketatannya lebih rendah ketimbang PTN. Maka, kamu harus melihat dahulu jurusan dan peminat di masing-masing prodi.
Misalnya, pilihan prodi pertama adalah Akuntansi di PTN A, begitu juga untuk pilihan kedua. Sebab, itu tak akan memperbesar peluang untuk diterima.
Proses seleksi SBMPTN adalah menggunakan nilai UTBK tertinggi. Jadi kamu akan bersaing dengan peserta lain yang memilih prodi yang sama.
Baca juga: Daftar Lengkap 64 Jurusan UI dan Daya Tampung di SBMPTN 2020
Untuk itu, kamu harus benar-benar memaksimalkan dua pilihan yang dimiliki.
Selain melihat tingkat keketatan prodi, pilihlah prodi sesuai minat, bakat, dan kemampuan, agar perkuliahan selama 4 tahun bisa dengan lancar kamu jalani.
Untuk itu, kamu wajib memiliki pengetahuan yang cukup mengenai program studi yang akan dipilih, termasuk tentang PTN atau Politeknik-nya. Pengetahuannya setidaknya meliputi:
Jadi, pilihan tidak hanya dari segi peluang masuknya saja, tapi juga bagaimana "peluang" kamu untuk menikmati proses belajar dan berkarier sesuai studi pilihan.
Baca juga: Ikatan Dokter Anak Anjurkan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020