Khususnya bagi calon mahasiswa yang tergabung dalam program bidik misi.
"Jadi pemerintah kota sudah memberikan solusi, tapi kan itu tidak mungkin untuk semuanya, dan ini khusus untuk warga Surabaya. Terutama mereka yang tergabung dalam bidik misi itu mereka nanti akan kita siapkan rapid test massal secara gratis," ujar Irvan.
Sedangkan untuk rencana penempatan rapid test massal, pihaknya mengaku masih berdiskusi dengan pihak kampus.
"Kemungkinan bertempat di kampus-kampus itu, di Unair, ITS dan UPN," kata dia.
Tak hanya itu, Irvan sedang mempertimbangkan alternatif lain bagi calon peserta yang kesulitan menuju lokasi rapid test massal.
Baca juga: Alasan Bersujud dan Menangis, Risma: Saya Enggak Terima Staf Saya Disalahkan
Bagi mereka yang kesulitan akses transportasi, Pemkot Surabaya akan menyiapkan alternatif lain.
"Kalau untuk para peserta dari bidik misi ini yang kesulitan transportasi maka mereka nanti juga akan disiapkan alternatif, mereka bisa menghubungi Puskesmas yang terdekat, mereka langsung bisa melaporkan itu," tutur dia.
Calon mahasiswa yang mengikuti rapid test Covid-19 di puskesmas terdekat bisa menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan surat keterangan tidak mampu (SKTM) kepada petugas puskesmas.
"Alternatif kedua mereka bisa ke Puskesmas terdekat, sehingga memperkecil cost untuk ke sana," kata Irvan.