"Kemarin ada kejadian suhunya 38, anak itu disuruh istirahat dan dicek ulang ternyata karena kepanasan naik motor dari Turi sana. Ini tidak serta merta langsung tidak boleh ikut, tapi kita tetap cek ulang dipastikan benar-benar sehat sehingga tidak merugikan peserta," ungkapnya.
Ruangan, lanjutnya, juga disemprot dengan desinfektan. Penyemprotan ini dilakukan sebelum dan setelah ruangan digunakan oleh para peserta. Tujuannya agar ruangan steril saat digunakan.
"Keyboard-nya dan mouse kita beri plastik, setiap sesi kita ganti. Jadi kita benar-benar melindungi bahwa pelaksanaan tes di UPN Veteran Yogyakarta sesuai protokol kesehatan, agar jangan sampai ada klaster baru," ujarnya.
Diungkapkannya, untuk peserta dari luar DIY bisa mengajukan tempat pindah test. Sehingga tidak harus mengikuti tes di UPN Veteran Yogyakarta.
Menurutnya untuk pantia di UPN Veteran juga menerapkan protokol kesehatan. Pengawas dan teknisi di ruangan juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
"Pengawas dan teknisi ruang menggunakan APD lengkap, ya yang itu baju seperti astronot atau Hazmat. Itu semua kita wajibkan, karena melindungi pengawas dan teknisi ruang yang di ruangan itu," jelasnya.
Tes dilaksanakan dalam dua tahap. Tes tahap pertama 5 Juli-14 Juli 2020. Sedangkan tahap kedua 20 Juli-29 Juli 2020.
Ruangan yang disediakan di UPN Veteran Yogyakarta ada sebanyak 10 ruangan. Masing-masing ruangan diisi 15 peserta meskipun di dalam ruangan ada 30 komputer. Sehingga masing-masing peserta ada jarak sesuai protokol kesehatan.
"Yang lokasi testnya di UPN 2.441 peserta," ujarnya.