Tita juga mempersiapkan berbagai alat pelindung diri untuk bisa ikut ujian. Sebab setiap peserta juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Hal serupa juga dirasakan oleh Regita peserta UTBK asal Berbah, Sleman. Regita juga merasa cemas mengikuti tes ditengah pandemi dan bertemu dengan banyak orang.
"Ada kekhawatiran juga harus keluar rumah bertemu banyak orang yang tidak kita tahu dari mana asalnya saat ujian. Tapi jadi tenang, karena ujian dijalankan sesuai protokol dan ada dokter/tim medis yang berjaga juga," tegasnya.
Baca juga: Cerita Yovan, Peserta UTBK Tunanetra UNS Solo, Butuh 3 Bulan Persiapan Belajar
Dalam pelaksanaan, UGM membentuk tim Kesehatan UTBK yang merupakan kerja sama antara Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP), Satuan Tugas Covid-19 UGM, PK4L, GMC, RSA, dan UKESMA.
Anggota Tim Kesehatan UTBK UGM, Yanri Wijayanti Subronto, menjelaskan UGM telah menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung protokol kesehatan.
UGM menyediakan wastafel di berbagai titik di area ujian.
Selain itu di setiap lokasi ujian juga ada petugas medis dari unit kesehatan mahasiswa (UKESMA) serta dokter penanggung jawab di wilayah timur dan wilayah barat .
UGM menyediakan panduan terkait kesehatan selama UTBK 2020 yang harus dijalani semua peserta ujian.
Mulai dari area drop zone khusus bagi peserta ujian hingga aturan saat memasuki area ujian.
Baca juga: Peserta dan Panitia UTBK di Jabar Bakal Jalani Rapid Test
Saat masuk area ujian, peserta diminta mencuci tangan terlebih dahulu dan wajib menunjukkan dokumen persyatan UTBK dan surat keterangan sehat dan dapat ditambah hasil pemeriksaan Covid-19 serta pemeriksaan suhu dengan thermogun.
Menurutnya jika peserta ujian lupa membawa surat keterangan sehat maka wajib lapor ke unit kesehatan mahasiswa (Ukesma).