“Meskipun kuota banyak, peminatnya juga banyak. Persentasinya sangat kecil. Prestasi dan nilai menjadi salah satu modal utama bagi anda untuk diterima di UB,” paparnya.
Baca juga: 132 Paten UB Terbanyak Se-Indonesia Saat Pandemi, Presiden Apresiasi
Persaingan di tiap-tiap prodi berbeda rasionya. Tentu hal ini membuat calon pendaftar harus cermat memilih jurusan yang diinginkan.
“Pada jalur mandiri misalnya. Prodi-prodi Sains-Teknologi (Saintek) di Prodi Kedokteran 1:46, Kedokteran Gigi 1:34, dan Farmasi 1:16. Kemudian di bidang Sosial-Hukum (Soshum) ada Prodi Kewirausahaan tertingginya 1:15. Sehingga dalam memilih prodi harus relevan dengan cita-cita setiap calon peserta,” kata Hery Prawoto.
Kasub Koordinator Kearsipan dan Humas UB, Kotok Gurito mengatakan, seleksi mahasiswa baru SNMPTN dan UTBK SBMPTN langsung ditangani oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPTN). Sementara SMUB dijalani oleh UB sendiri.
“LTMPTN sejak berdiri 4 Januari 2019 langsung meng-handle SNMPTN dan UTBK SBMPTN, yang bertugas melaksanakan dan menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN. Termasuk tahun 2021,” ungkap Kotok.
Baca juga: Mematuhi PPKM, UB Minta Tamu Masuk Kampus Wajib Rapid Antigen
Jumlah kuota setiap jalur berbeda-beda sesuai dengan ketentuan pusat. Jalur mandiri diserahkan sepenuhnya oleh kampus masing-masing.
“Batas minimal kuota SNMPTN 20 persen, SBMPTN 40 persen dan Mandiri maksimal 30 persen. Sedangkan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seleksi mandiri maksimal 50 persen,” papar Humas UB ini
Berikut jadwal pendaftaran semua jalur masuk UB:
Sedangkan pendaftaran Seleksi Mandiri dan Vokasi UB, biasanya diselenggarakan setelah hasil SBMPTN diumumkan. Informasi mengenai pendaftaran seleksi jalur mandiri dan vokasi akan diumumkan melalui laman: selma. ub.ac.id.