Untuk itu, ia mencoba mendaftar Bidik Misi dan lolos. Tentu Eli tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Bagaimanapun caranya, Eli harus membuktikan jika mahasiswa sepertinya sangat layak mengejar mimpi.
Tentu saja Eli bisa meraihnya. Selama ini, Eli memang terkenal pintar dan rajin. Eli juga langganan menempati peringkat pertama secara paralel di sekolahnya. Kala mengikuti SBMPTN, Eli mantap memilih Unej sebagai pilihan, dengan Fakultas Kedokteran sebagai pilihan pertama disusul Fakultas Kedokteran Gigi sebagai pilihan selanjutnya. Kedua pilihan tadi didukung penuh orang tuanya.
Baca juga: Ini Dia, Sosok Dosen TikTok yang Menang di Ajang TikTok Awards 2020
Selama kuliah, Ia rajin membaca catatan kuliah dan buku yang direkomendasikan oleh dosen, selain berdiskusi dengan sesama kawan di kampus.
"Biasanya saya belajar di dini hari menjelang salat subuh agar lebih konsentrasi, berusaha belajar sungguh-sungguh supaya harapan orang tua agar saya jadi dokter terwujud, apalagi belum ada warga desa kami yang jadi dokter," ungkap Eli.
Kesibukan menjalani kuliah, tidak menjadikan Eli lupa membantu orang tua. Setiap kali ada kesempatan pulang ke desanya Eli turun langsung membantu orang tuanya di lahan. Jika saat panen tiba, Eli tak malu ikut memanen padi atau jagung.
"Jika Bapak sedang menanam tembakau, maka saya ikut memetik tembakau di pagi hari, kemudian diteruskan di sorenya dengan mempersiapkan tembakau untuk proses dikeringkan, atau dalam istilah di desa kami disebut sujen. Sementara jika belum panen, saya membantu Bapak ikut membersihkan rumput dan gulma di sawah," cerita Eli, yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak ini.
Meski membagi waktu antara keluarga dan kuliah tentu berat bagi seorang Eli, namun Eli ternyata masih menyempatkan waktu untuk mengikuti lomba.
Baca juga: BUMN Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3, S1-S2
Misalnya, menjadi juara pertama literatur review bidang kedokteran yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kemudian, meraih juara ketiga karya ilmiah poster bidang kedokteran yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kedua prestasi itu dicapai pada 2018.
Eli juga aktif di organisasi mahasiswa yang berfokus pada penelitian. Lebih istimewa lagi, Eli berhasil menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kedokteran dalam jangka waktu 4 tahun 1 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sangat memuaskan, yakni 3,71.