Sejak saat itu pula, ia pun menemukan fakta bahwa suatu cabang ilmu bukanlah hal sepele yang tidak penting hanya karena tidak masuk ke dalam wawancara kerja.
"Tentang kenyataan bahwa satu ilmu saling berkaitan satu sama lain, Tentang betapa pentingnya konsep diri. Tentang berani bermimpi," jelasnya.
Kesadaran itulah yang membuat Annisa teguh pada pendirian untuk masuk Universitas Indonesia ( UI) dengan segala pertimbangan personal.
"UI harga mati," katanya.
Sebagai upaya menguasai mata pelajaran sebagai jalan masuk UI, Annisa memutuskan untuk gap year selama dua tahun (2019-2021).
Baca juga: Siswa SMA-SMK, Ini Mata Pelajaran yang Diperhitungkan di SNMPTN
Sebagai informasi, gap year adalah menunda untuk kuliah, bisanya selama 1 tahun ajaran.
sejumlah penelitian menunjukkan dampak positif terhadap mahasiswa yang mengambil gap year. Di Australia dan Inggris misalnya, para peneliti menemukan bahwa mengambil gap year memiliki dampak positif yang signifikan terhadap prestasi akademis siswa di perguruan tinggi (Birch dan Miller 2007; Crawford dan Cribb 2012).
Di Inggris dan di Amerika Serikat, anak yang telah mengambil gap year lebih mungkin untuk lulus dengan nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada yang langsung melanjutkan ke perguruan tinggi (Crawford and Cribb 2012, Clagett 2013).
Agar gap year tak berakhir sia-sia, maka selama gap year Annisa menggunakan waktunya untuk eksplorasi diri dengan banyak pengalaman, serta belajar dengan tekun bersama tutor Zenius meski hanya satu arah.