Banyak Mahasiswa Salah Pilih Jurusan, Prof. Nizam: Kini Bisa Belajar di Luar Prodi

Kompas.com - 05/02/2022, 15:34 WIB
Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk ?Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bersama LTMPT Dok. Kemendikbud RistekSilaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk ?Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bersama LTMPT

Adapun pertimbangan lain adalah jenjang sertifikat prestasi yang memiliki siswa.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

“Ini cukup adil (fair) untuk menyamakan nilai rapor. Belum tentu jika salah satu anak dalam peringkat rapor di sekolah adalah peringkat atas namun kita bisa lihat dari prestasi yang dimiliki sebagai nilai tambahannya. Misalnya ada yang sama-sama mendapat nilai Matematika 9, di SMA yang peringkatnya paling tinggi tadi kita scoring 100 persen dan yang di bawahnya betul-betul 90 persen. Jadi ada indeks sekolah yang digunakan, dan ada beberapa kriteria lainnya. Misalnya untuk sertifikat internasional juara 1, 2, ada scoring-nya,” imbuh Ashari.

Kelulusan siswa dalam seleksi juga ditentukan oleh prodi yang dipilihnya. Jika pilihan prodinya di kampus yang tingkat kompetisinya tinggi maka siswa dengan nilai yang lebih rendah akan mudah tergeser dengan nilai siswa lain yang lebih bagus.

Jadi, lanjut dia, memang ada beberapa parameter yang menyebabkan keberhasilan.

“Mohon untuk dipelajari oleh adik-adik. Khusus untuk memilih prodi saat SNMPTN harus diteliti dan dipelajari dulu betul-betul pilihan yang benar-benar disukai. Jika minat adik-adik tidak besar, jangan dipilih karena akan mengurangi peluang (kuota) bagi orang lain yang betul-betul berminat pada prodi itu. Ukur diri sebaik mungkin,” pesan Ashari.

Page:
Close Ads X