KOMPAS.com - Keprihatinan akan mahalnya harga-harga barang yang dijual di toko-toko kawasan rumahnya yang berada di daerah wisata Kaliurang, Yogyakarta, menjadi awal mula Granita Elsara merintis usaha toko kelontong.
Berbekal keuletan dan kegigihan dalam menjalankan usaha Elsa mampu bertahan menjalankan usaha dari nol hingga mencapai hasil yang luar biasa.
Elsa mendirikan toko kelontong di garasi rumahnya yang berlokasi di Kaliurang Barat pada September 2017, kala itu ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ( UGM). Ia mengaku awalnya hanya bermodalkan kemauan untuk memulai sebuah usaha.
Pasalnya, Elsa bercerita kalau dirinya tidak memilik modal finansial sama sekali. Sehingga, untuk menjalankan usaha tersebut ia meminjam uang dari orangtua.
Baca juga: Perjuangan Dwiki, dari Kurir hingga Jadi Pegawai IT Sekretariat Kabinet RI
Ia pun meminjam Rp 32 juta untuk belanja keperluan perlengkapan toko dan produk yang akan dijual. Elsa lantas menamai toko kelontongnya dengan nama Warung Bu Woro yang mengambil nama dari sang ibu.
Minggu-minggu awal menjalankan usaha menjadi waktu yang sulit bagi Elsa. Sebab, usahanya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Di hari pertama dan kedua, Elsa bercerita kalau tetangga banyak yang membeli sebagai bentuk dukungan, tetapi setelah itu pendapatan menurun.
"Sempat nangis karena ngerasa sudah tidak bisa memutar barang lagi, penjualan stagnan dengan omzet 300-400 ribu per harinya, bingung gimana cara balikin modal ke orangtua,” jelas Elsa yang baru saja diwisuda pada 25 Agustus 2022 lalu, dilansir dari laman UGM.
Tak ingin kalah dengan keadaan, Elsa pun memutar otak untuk mencari solusi dari keterpurukan usahanya saat itu.
Baca juga: Biaya Kuliah S1-S2 di Kampus Top Dunia: MIT, Stanford, Harvard
Ia lantas bergerak melakukan penambahan jenis barang dan menambah kuantitas barang per itemnya sehingga bisa menawarkan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen.