Apalagi jika siswa yang berprestasi ini diseleksi PTN, maka bisa saja kemudian hari siswa tersebut justru mewakili kampus untuk lomba. Bekti menyebut, hal itu akan berimbas pada nama sekolah sebagai prestige.
Ia juga mengatakan, jika siswa ada yang memiliki prestasi kurang dari tiga, lebih baik dimasukkan saja selama itu lomba yang prestisius.
Sekolah juga harus hati-hati saat memasukkan prestasi siswa dalam SNBP 2023.
Bekti mengatakan saat ini hampir semua PTN mendata lomba yang 'abal-abal'. Atau dalam arti sesungguhnya, penyelenggaranya bukan dari institusi, organisasi, atau instansi yang jelas.
"Ada banyak lomba yang embel-embelnya internasional. Seolah terlihat keren padahal tidak jelas siapa penyelenggaranya. Parameter internasionalnya yang tidak jelas juga," kata dia.
Baca juga: SNBP 2023, Cek Syarat, Cara Daftar, Pilih Prodi dan Jadwal Pendaftaran
Bekti menekankan agar sekolah memasukkan prestasi SNBP yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbud Ristek) maupun PTN di Indonesia.
"Lebih baik yang jelas penyelenggaranya agar siswa ini peluang lolos di SNBP cepat. Sekalipun itu juara regional kalau jelas, lampirkan saja" pungkasnya.