KOMPAS.com - Perjuangan untuk meraih kursi di perguruan tinggi negeri (PTN) bukan perjalanan yang mudah. Setiap tahun, ribuan siswa bersaing ketat untuk menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK) yang semakin kompleks.
Tidak jarang juga terdapat siswa yang gagal menggapai jurusan impiannya di PTN lantaran memiliki skor UTBK yang kurang tinggi.
Hal inilah yang sempat dirasakan oleh Fahmi Istikmal Akbar, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ( Undip) tahun 2023.
Baca juga: Daya Tampung Jurusan Kedokteran di 7 PTN: UI, Undip, hingga Unhas
Fahmi bercerita bahwa sebenarnya dirinya lulus SMA di tahun 2022. Namun, saat itu dia gagal masuk jurusan Kedokteran di PTN, yang merupakan impiannya sejak saat kecil.
Alih-alih menyerah atau memilih jurusan lainnya, Fahmi memutuskan untuk gap year.
Gap year adalah periode di mana seseorang sengaja mengambil cuti dari pendidikan formal untuk melakukan kegiatan non-akademis, seperti bekerja, melakukan perjalanan, atau magang.
Menurut Fahmi, alasannya mengambil gap year karena ingin tetap mengejar impiannya untuk masuk Fakultas Kedokteran di PTN. Apalagi, dirinya juga masih memiliki kesempatan untuk mengikuti UTBK hingga 2 tahun ke depan.
"Dulu saya daftar banyak PTN dari jalur SNMPTN, SBMPTN, ataupun jalur mandiri pada tahun 2022. Sempat ditawari juga untuk masuk FK swasta, tetapi karena impian saya dari dulu itu pengen banget masuk FK negeri, jadi saya berpikir masih ada harapan mengingat kita diberi kesempatan 3 tahun oleh Kemendikbud untuk ikut tes masuk PTN," tutur Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (28/11/2023).
Saat itu, skor UTBK Fahmi juga cukup untuk mengambil program studi lain selain Kedokteran.
Namun, dirinya tidak mengambil keputusan tersebut, karena takut menyesal tidak sesuai dengan apa yang dirinya inginkan.
Baca juga: Tes SNBT Apa Saja? Siswa Kelas 12 dan Gap Year Wajib Tahu