"Unhas tidak akan memfasilitasi, tidak akan menerima dan tidak akan mentolerir dari pihak-pihak tertentu yang merasa bahwa bisa titip (calon mahasiswa masuk Unhas) itu tidak ada," tegas Ruslin.
Pihaknya juga telah mengantisipasi adanya oknum joki dalam pelaksanaan UTBK dengan mempersiapkan tim IT.
"Karena yang kami takutkan sekarang sistem IT yang begitu canggih di samping itu mereka butuhkan alat bantu. Alat bantu secara spesifik itu yang harus kita cegah, hindari sampai di dalam ruangan ujian, karena alat itu bisa diremot (dikontrol) dari jauh," tukasnya.
Baca juga: UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus
Ruslan juga mengaku, sudah memberikan arahan khusus kepada pengawas ujian dan yang mengkoordinir atau penanggungjawab IT di masing-masing ruangan untuk mencegah adanya kecurangan.
"Untuk itu kami juga siapkan beberapa alat untuk mencounter atau melihat kalau misalnya ada teknologi atau sinyal yang digunakan pihak dari luar yang tidak bertanggungjawab," tandasnya.
Unhas juga memberikan fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas. Sebanyak 33 penyandang disabilitas diakomodir Unhas untuk UTBK.
Sementara pelaksanaan UTBK hari pertama yakni 30 April diikuti 968 peserta dari 1.030 peserta terdaftar. Kemudian sesi kedua dihadiri 965 dari jumlah peserta 1.030.