Materi Tersulit di UTBK SNBT 2025, Subtes Apa Saja?

Kompas.com - 28/04/2025, 16:12 WIB
Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan pelayanan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 terutama bagi penyandang disabilitas. Pihak UGM juga menyiapkan fasilitas untuk para penyandang disabilitas termasuk mengantisipasi bentuk kecurangan yang bisa terjadi. Dok. UGMUniversitas Gadjah Mada (UGM) memberikan pelayanan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 terutama bagi penyandang disabilitas. Pihak UGM juga menyiapkan fasilitas untuk para penyandang disabilitas termasuk mengantisipasi bentuk kecurangan yang bisa terjadi.
|

KOMPAS.com - Terdapat sejumlah materi yang dianggap sulit oleh para peserta Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025.

Materi-materi tersulit itu diungkapkan oleh peserta UTBK SNBT 2025 yang mengikuti ujian di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025) lalu.

Curhat mengenai materi tersulit UTBK SNBT 2025 dari para peserta ini, mungkin bisa menjadi informasi tambahan bagi peserta UTBK yang belum mengikuti ujian.

Sehingga mereka bisa lebih banyak belajar mengenai materi-materi tersulit di UTBK SNBT 2025. Lantas apa saja materi tersulit di UTBK SNBT 2025?

1. Penalaran matematika

Materi Penalaran Matematika (PM) dinilai menjadi materi paling sulit di UTBK SNBT 2025. Hal itu diungkapkan oleh salah satu peserta UTBK SNBT 2025 Rivia yang berasal dari Bekasi usai menjalani UTBK SNBT 2025 pada hari kedua, Kamis (24/4/2025).

"Menurut aku paling susah tuh PM-nya," kata Rivia di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis.

Baca juga: Pelaku Kecurangan UTBK SNBT Terancam Tak Bisa Kuliah di PTN

Materi UTBKK SNBT 2025 tersulit

Menurut Rivia, tingkat kesulitan materi PM di UTBK 2025 mencapai angka sembilan dari skala 10 karena hanya bisa mengerjakan empat hingga lima soal.

Sementara soal-soal lainnya Rivia hanya mencoba untuk menebak karena sama sekali tidak mengerti bagaimana menjawab soal-soal PM.

"9 per 10 susahnya. Kayak cuma yang dikerjain itu cuma 5-6 soal aja. Sisanya aku nembak (menebak)," ujarnya.

Page:
Close Ads X