Rivia mengatakan, padahal selama ini ia sudah mengikuti bimbingan belajar (bimbel) dan selalu mendapat nilai bagus dalam tryout (TO) UTBK SNBT 2025.
Ia pun merasa percaya diri bisa mengerjakan semua soal UTBK dengan baik. Namun ternyata pada materi PM ia sangat kewalahan.
Sementara materi PM baru muncul sebagai materi akhir ujian. Namun, kata Rivia, setiap peserta di ruangan akan berbeda-beda menerima soal apa yang akan dikerjakan terlebih dahulu.
Senada dengan Rivia, Nida siswa yang berasal dari Jakarta Selatan juga merasa Penalaran Matematika sebagai materi yang paling sulit. Bahkan dia sampai kehabisan waktu untuk menyelesaikan materi ujian PM tersebut.
"Iya (PM paling sulit) Karena emang rata-rata orang-orang itu kesusahan di PK sama PM gitu. Terus juga aku tuh dua atau tiga soal-soal lagi aku nggak sempat dijawab karena waktu sudah habis. Karena kelamaan gitu, terus kayak panik kan nggak ngeliat waktunya, tiba-tiba sudah habis. Terus kayak nyesel gitu nggak ngeliat waktunya," ungkap dia.
Oleh karena itu, Nida menyarankan calon peserta UTBK SNBT 2025 bisa lebih memperhatikan waktu saat mengerjakan ujian.
Tak hanya Rivi dan Nida, peserta disabilitas yakni Ridho juga sedikit mengalami kesulitan dalam menjalani mengerjakan soal Penalaran Matematika (PM) namun berhasil ia selesaikan dengan baik.
"PM itu lumayan sih, cuman masih bisa di handle sedikit-sedikit," ujarnya.
Baca juga: Curang di UTBK SNBT 2025, Peserta Bisa Ditolak Masuk Semua Jalur PTN
2. Literasi Bahasa Indonesia
Selain Penalaran Matematika, Rivia dan Nida juga merasa materi Literasi Bahasa Indonesia (LBI) juga menjadi salah satu materi tersulit di UTBK SNBT 2025.