Viral Kasus Bimbel Terlibat Kecurangan UTBK, Apa Kata Pengamat Pendidikan?

Kompas.com - 30/04/2025, 16:00 WIB
Ilustrasi UTBK SNBT di UB DOK. UBIlustrasi UTBK SNBT di UB

Dirinya mengatakan bahwa akibat dari sistem pendidikan yang terlalu lama terjebak pada mentalitas nilai dan tes sudah terlihat nyata, yakni melalui fakta bahwa 9,9 juta Gen Z menganggur.

"Mereka tidak hanya kalah dalam persaingan domestik, tapi juga kesulitan bersaing dengan SDM global yang dibentuk melalui sistem yang lebih adaptif, kontekstual, dan berorientasi pada kompetensi nyata," terang Ina.

Menurutnya, fenomena kecurangan UTBK menjadi alarm serius bahwa pendekatan pendidikan harus dirombak secara fundamental.

"Jika kita terus menilai potensi anak muda hanya dari skor ujian, maka kita sedang mencetak generasi yang cerdas di atas kertas, tapi rapuh di lapangan," kata dia.

Baca juga: Ada 14 Kecurangan UTBK, Apa Respons Panitia SNPMB?

Langkah mengatasi kecurangan UTBK

Senada dengan Ina, Pengamat Pendidikan yang lain, Dony Kusuma, mengatakan bahwa kecurangan UTBK sudah sering terjadi.

"Setiap sistem dalam praktik bisa dicurangi. Maka, sistem yang mampu menganalisis kecurangan dan memberi sanksi efektif atas kecurangan ini harus dilakukan," ujar Dony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/4/2025).

Dia mengatakan bahwa sistem dan pelaksanaan pelaksanaan UTBK harus diperketat termasuk memastikan yang mengerjakan ujian adalah siswa, dan bukan joki.

Selain itu, analisis sistem jawaban soal berdasarkan anomali juga harus dibuat dan sanksi pidana harus diberikan pada pelaku kecurangan.

"Tindakan preventifnya adalah sosialisasi dan edukasi persoalan UTBK, bagaimana mempersiapkan diri dan apa strateginya. Termasuk adanya try out model soal," terang Dony.

Page:
Close Ads X