Lembaga Bimbel Diduga Terlibat Kecurangan UTBK, Janjikan 100 Persen Lulus

Kompas.com - 01/05/2025, 10:37 WIB
Ilustrasi belajar IELTS Dok. Freepik.comIlustrasi belajar IELTS

KOMPAS.com - Salah satu lembaga bimbingan belajar (Bimbel) di Yogyakarta diduga terlibat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( UTBK SNBT) 2025.

Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Eduart Wolok mengatakan dugaan terlibatnya bimbel di Yogyakarta setelah panitia melakukan pendalaman diseluruh pusat UTBK SNBT.

"Dicurigai Keterlibatan ada salah satu lembaga pembinaan belajar di Yogyakarta yang memobilisasi peserta," kata Prof Eduart Wolok, dari Konferensi Pers SNPMB: Kecurangan yang Terjadi selama Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 Sesi 1-12, melalui tayangan live YouTube SNPMB ID pada Selasa, (29/4/2025).

Baca juga: Pegawai Unej Jadi Oknum Kecurangan UTBK SNBT 2025, Sanksinya Dipecat

Ada 4.000 anomali di data peserta

Pada awal pelaksanaan UTBK SNBT 2025 saja muncul 4.000 anomali, atau nama-nama peserta yang diduga terlibat kecurangan.

"Masih belum mengetahui apakah dari 4.000 anomali termasuk salah satunya berkaitan dengan bimbel di Yogyakarta ini," kata dia.

Eduart menjelaskan peserta ujian anomali tersebut dicurigai, sebab domisili, asal sekolah, kampus tujuan, dan lokasi UTBK semuanya berada di daerah yang saling berjauhan.

Ia memberi contoh dengan adanya peserta yang merupakan lulusan SMA di Semarang, memilih kampus tujuan di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), namun melaksanakan UTBK di Medan.

"Apakah ini salah? Tidak salah, selama memang bisa dibuktikan, tidak salah," katanya.

Baca juga: Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Namun, penemuan panitia membuktikan ada data anomali serupa di lokasi lainnya, di mana peserta tersebut tidak hadir saat ujian dan kebetulan dalam waktu yang sama terdapat masalah pada komputer yang seharusnya digunakan oleh peserta tersebut. 

"Ada keterlibatan jaringan yang memanfaatkan UTBK untuk kepentingan bisnis tertentu dan sebagainya. Ini disinyalir, sekali lagi ini dugaan, karena itu bukan bagian kami untuk memutuskan itu," katanya.

Page:
Close Ads X