KOMPAS.com - Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN) 2020 sudah bisa dilihat di laman resmi LTMPT mulai Jumat (14/8/2020) pukul 15.00 WIB.
Adapun, jumlah peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2020 pada 85 PTN di Indonesia adalah sebanyak 167.653 orang.
Jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut merupakan hasil seleksi dari pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-SBMPTN 2020 yang tecatat ada sebanyak 702.420 orang.
Rinciannya, terdiri atas pendaftar non-Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebanyak 546.370 orang dan pendaftar pemilik nomor pendaftaran KIP Kuliah sebanyak 156.050 orang.
Namun, tak sedikit para siswa yang belum berhasil lulus SBMPTN 2020 masih marasa ragu apakah mareka harus kuliah di perguruan tinggi swasta atau menganggur untuk ikut SBMPTN pada tahun depan.
Salah satunya seperti yang diungkapkan akun Twitter @sbmptnfess pada Jumat (14/8/2020).
"Wahai kalian yang dapet ucapan semangat dari LTMPT.. mending gap sambil kuliah atau gap nganggur?," tulis akun Twitter tersebut.
Ptn! Wahai kalian yang dapet ucapan semangat dari LTMPT.. mending gap sambil kuliah atau gap nganggur?
— REP TITIP? BLOCK!!! (@sbmptnfess) August 14, 2020
Lantas, seperti apa saran dari pakar pendidikan melihat kondisi ini?
Baca juga: 10 Universitas Swasta Terbaik Versi Webometrics hingga QS World
Pemerhati pendidikan Ina Liem mengatakan, prinsip utama kuliah sejatinya adalah mencari ilmu atau keahlian, bukan mencari ijazah.
Menurutnya, hal ini yang sering dipandang salah oleh banyak orang sehingga terlalu sibuk mengejar nama universitas yang mereka anggap bagus, tetapi melupakan esensi utamanya.