Setelah semua ujian berhasil ia lewati, Rayhan pun mendapat kebahagiaan setelahnya.
Pada Agustus 2020, seolah menjadi bulan baik baginya karena Rayhan berhasil diterima di banyak universitas, bahkan beberapa di antaranya adalah universitas ternama di Indonesia.
"Pada 18 Agustus saya diterima di Teknik Mesin UI (Jalur Simak) dan Teknik Mesin UNS (Jalur Prestasi), 23 Agustus diterima di Fakultas Kedokteran Unpad (Jalur Prestasi). Diterima juga di Universitas Bina Nusantara (Binus) dengan beasiswa full, diterima melalui jalur prestasi untuk kuliah di Ilmu Biomedis Universitas Andalas, Padang," kata Rayhan.
Dari beberapa universitas tadi, pilihan Rayhan pun jatuh ke Teknik Mesin di Universitas Indonesia (UI).
Terdapat alasan utama mengapa Rayhan memilih UI sebagai tempat berikutnya menimba ilmu.
"Papa saya baru meninggal empat bulan lalu. Tanggung jawab keluarga sekarang ada di saya. Walaupun saya anak bungsu, tetapi saya anak laki-laki satu-satunya di keluarga. Jadi saya mikirin juga untuk enggak mau merantau dan sebisa mungkin kuliah di tempat yang terdekat," jelas Rayhan.
Rayhan mengaku, sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia bermimpi menjadi juara di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Seiring berjalannya waktu, mimpi Rayhan itu pun terwujud pada tahun 2019 ketika meraih medali perak bidang Fisika di OSN 2019, Manado.
Berkah dari menjuarai ajang tersebut, Rayhan mendapat kesempatan untuk mewakili daerahnya ke ajang olimpiade internasional.
"Sekaligus saya terpilih untuk mewakili DKI Jakarta di ajang International Olympiad of Metropolises 2019, Moscow," ucap Rayhan.