Bukan hanya sebagai pelengkap, Rayhan membuktikan bahwa dirinya memang berprestasi dengan mendapat medali perunggu di bidang fisika pada ajang internasional itu.
Baca juga: Viral, Kisah Pria Indonesia Dibayar Rp 90 Juta karena Editan Fotonya
Rayhan mengungkapkan, saat SNMPTN, dia memilih Sekolah Teknik Elektronika dan Informatika (STEI) ITB serta Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB.
Waktu yang dinanti pun tiba, tetapi takdir berkata lain, Rayhan dinyatakan gagal diterima melalui jalur SNMPTN.
Dia pun sempat merasa semua prestasi yang pernah ia raih semasa duduk di bangku SMA menjadi sia-sia dan tak berguna.
"Seolah-olah, prestasi-prestasi yang sudah saya capai selama tiga tahun di SMA menjadi sia-sia. Walaupun saya yakin tidak ada yang sia-sia," kata Rayhan.
Berbeda saat SNMPTN yang memilih kuliah di jurusan teknik, di SBMPTN Rayhan justru memilih jurusan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).
Walaupun berganti pilihan, tak membuat Rayhan lolos di SBMPTN. Ia kembali gagal.
Rayhan mengaku life must go on, hidup harus terus berjalan, dan akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Waktu tidur akhirnya saya kurangi menjadi dua sampai tiga jam per hari," ucap Rayhan.
Baca juga: Kisah Andhika Sudarman, Mahasiswa Indonesia Pertama yang Pidato di Wisuda Harvard Law School