Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Kompas.com - 19/06/2024, 18:00 WIB
Tangkap layar cuitan peserta SNBT 2024 yang tunarungu tapi diminta melepas alat bantu dengar saat tes [Twitter/@naunathz]. Twitter/@naunathzTangkap layar cuitan peserta SNBT 2024 yang tunarungu tapi diminta melepas alat bantu dengar saat tes [Twitter/@naunathz].

Tunarungu tidak memerlukan ruangan khusus karena layar komputer untuk UTBK telah menampilkan instruksi yang diperlukan. Peserta tunarungu tinggal mengerjakan tes.

Hal ini berbeda dari peserta SNBT yang tunanetra atau tunadaksa. Peserta dengan kedua kondisi tersebut dapat memilih ruang tes sesuai keadaannya saat pendaftaran UTBK. Namun, mereka tetap akan mengerjakan tes dengan peserta reguler.

Peserta tunanetra punya ruang dan sesi waktu khusus. Pasalnya, mereka mendapat alat bantu screen reader dan perangkat khusus riglet untuk membaca dan mengerjakan soal. Alat ini hanya ada di beberapa lokasi dan dinyalakan dalam waktu tertentu.

Tidak semua Pusat UTBK membuka ruang khusus bagi tunanetra.

"Diutamakan di Pusat UTBK PTN yang tersedia fasilitas dan SDM untuk membantu yang tunanetra. Hanya ada 51 Pusat UTBK PTN dan sesinya hanya di sesi 3 saja," tambah Wati.

Sedangkan peserta tunadaksa ditempatkan pada ruang tes yang berada di lantai satu atau ada akses lift. Setiap Pusat UTBK menyediakan dan menandai ruang yang bisa dipakai tunadaksa.

Selain itu, peserta UTBK dengan disabilitas lain akan dipantau pengawas untuk memberikan bantuan atau mengomunikasikan hal-hal yang perlu disampaikan dalam ruang ujian.

Baca juga: Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Alat bantu dengar tunarungu dilepas

Terkait peserta UTBK yang diminta melepas alat bantu dengar meski tunarungu, Wati menegaskan tindakan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada kecurangan saat tes.

"Ekstra hati-hati, khawatirnya ada alat yang bisa komunikasi keluar. Tapi tanpa alat bantu dengar, untuk mengerjakan soal harusnya tidak jadi isu ya. Semuanya sudah ada di layar komputer," terangnya.

Pihak penyelenggara, lanjutnya, telah mengecek semua soal UTBK agar jelas, bisa dilihat, dan dikerjakan oleh setiap peserta tes.

Menurut Wati, peserta UTBK yang tunarungu dan memakai alat bantu dengar perlu diperiksa lebih lanjut. Pasalnya, panitia ingin mengantisipasi ada oknum yang memodifikasi barang-barang seperti kacamata atau kemeja untuk melakukan kecurangan.

Dia juga menilai, peserta tunarungu yang tidak pakai alat pendengar tidak akan mengalami gangguan saat pengerjaan tes. Sebab, soal UTBK yang diterima telah jelas.

Wati menambahkan, peserta dengan disabilitas lain tidak perlu mendapat ruangan khusus atau diperlakukan sama dengan tunanetra. Mereka justru akan rugi karena sesi tes dan lokasi pengerjaan tes terbatas.

"Sedangkan mereka tidak ada halangan keterbatasan dalam mengerjakan tes," imbuhnya.

Page:
Close Ads X