KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung ( ITB) mengonfirmasi bahwa salah satu mahasiswanya berinisial LVN terlibat dalam praktik perjokian dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025.
Hal ini disampaikan ITB sebagai respons atas pernyataan resmi Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) UTBK 2025 dalam konferensi pers terbaru.
“Perlu kami informasikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB,” tulis pihak kampus dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).
ITB menyatakan sangat menyesalkan keterlibatan mahasiswa tersebut dalam praktik joki ujian, yang dianggap mencederai nilai-nilai etika akademik.
Baca juga: Kasus Joki UTBK USU, 3 Tersangka Diserahkan Kembali ke Orangtua
“ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik. Untuk itu, dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan,” lanjut pernyataan tersebut.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk memeriksa dugaan pelanggaran ini.
Komisi tersebut bertugas menyelidiki kasus yang melibatkan LVN dan memberikan rekomendasi sanksi kepada Rektor ITB apabila mahasiswa tersebut terbukti bersalah.
Adapun dugaan tindak pidana dalam kasus ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
“ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika,” tulisnya.
Baca juga: ISBI temukan Dua Joki dalam Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 di Bandung
Di sisi lain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung juga mengungkap kasus kecurangan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 yang melibatkan dua orang berinisial LVN dan KD.