"Mereka mendapatkan bayaran mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 50 juta jika berhasil membantu peserta yang mereka gantikan untuk lolos ujian," ujar Indra.
Pada sesi 9, Minggu (27/4/2025), kembali terungkap adanya praktik perjokian serupa. Kali ini, pelaku berinisial KD ditemukan mengikuti ujian pada sesi 2 dan sesi 9 dengan pilihan program studi kedokteran.
Setelah diverifikasi, kemiripan wajah pada foto kartu peserta dan peserta yang hadir di ujian teridentifikasi. KD mengakui telah menggantikan dua peserta dalam dua sesi ujian berbeda.
Baca juga: Tanggapan ITB Soal Mahasiswanya yang Diduga Jadi Joki UTBK SNBT 2025
Setelah kedua joki ini mengakui perbuatannya, mereka diminta untuk menandatangani Berita Acara Kecurangan Ujian (BAKU) yang menjadi bukti pengakuan mereka atas tindakan tersebut.
Indra Ridwan menegaskan bahwa laporan resmi mengenai kecurangan ini telah diserahkan ke panitia pusat UTBK 2025 untuk diproses lebih lanjut.
"Setelah kami mendapatkan pengakuan dari kedua pelaku, mereka langsung didiskualifikasi, dan kasus ini kami laporkan ke panitia pusat UTBK 2025 melalui kanal pelaporan resmi," kata Indra.
Institut Teknologi Bandung (ITB) juga turut bereaksi terkait keterlibatan mahasiswanya, LV, yang teridentifikasi sebagai salah satu pelaku joki.
Meskipun insiden ini tidak terjadi di pusat UTBK ITB, pihak kampus menyesalkan tindakan yang mencoreng nama baik dunia pendidikan.
"Kami sangat menyesalkan bahwa seorang mahasiswa ITB terlibat dalam perbuatan yang melanggar etika akademik," ujar perwakilan ITB dalam pernyataan resminya.
ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca juga: ITB Benarkan Dugaan Kebocoran Data Mahasiswa, Ini Cara Melapor Jika Terima Panggilan Scam
"Jika terbukti bersalah, kami akan memberikan rekomendasi sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas ITB.
ITB menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas akademik dan mengedepankan nilai kejujuran dalam seluruh aspek pendidikan.
"Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik dengan menegakkan nilai-nilai akademik yang jujur dan beretika," tambah pernyataan resmi ITB.
KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi | Editor; Farid Assifa)